Artikel kali ini admin akan membahas mengenai artikel mengenai puisi, admin sedikit memberikan isi hati admin karena beberapa hari yang lewat telah kita rayakan hari IBU yaitu hari yang spesial untuk mempersembahkan kasih sayang kita terhadap ibu kita, walaupun kita setiap hari sayang dengan ibu kita, tetapi hari ini memang sangat spesial karena kita merayakan hari ibu kita secara serentak bersama ibu-ibu lainya,ini puisinya .
"Aku Rindu Ibu"
Selembar kertas puisi.
Selalu ku isi puja-puji tinggi setiap hari.
Dalam hati jua di Diari.
Ku rindu senyum termanis itu.
Aku rindu mencium suci tanganmu.
Melepas dahagaku dari pengembaraanku.
Setelah panas matahari hanguskanku.
Namun petuah dari lisan muliamu selalu teduhkanku..
Aku iba kini..
Ketika ku sadari aku tak mampu apa-apa.
Meski untuk satu suap bubur..
Ketika aku terbujur terikat seulur samping di belikatmu..
Ketika aku tau aku tak mampu membalas.
Meski untuk sebaris nyanyian termerdu.
Kala kau antarkan tidurku..
Apalah dayaku kini untuk membalas.
Jika bukan iring-iringan doa yang kutabuh.
Di setiap sujud dan ruku.
Jua di helaan nafasku..
Hanyalah sebuah karya usang nan tak ada arti.
Hingga pecah kepalaku merangkai karya terindah..
Hanyalah secuil makna di banding setetes kasihmu..
Ibu..
Aku rindu..
Maaf hanya merindu..
Karena aku lemah tanpa bisikan mesramu.
Yang selalu tertanam kuat dalam palung jiwa.
Karena aku bodoh.
Tanpa kesabaranmu mendidik dan ayomi pengetahuanku..
Maka ku tunjuk pena dan tinta tuk mengakuinya..
Ibu..
Aku rindu..
Dekap hangat sayap-sayapmu.
Tentramkan segala keadaan.
Hentikan badai dan hujan.
Yang hampir damparkanku di daratan putus asa..
Apalah arti barisan kalimat ini.
Karena berjuta kata dan emas permata pun.
Bukanlah sedikitpun bandingan.
Untuk kasihmu yang tertabuh dalam tiap kedip mata dan hembus nafasmu..
Inilah diriku..
Yang hanya bermodal nurani dan semangat.
Tuk membalasmu dengan segala ketentuan yang telah di siratkan..
Selembar kertas puisi.
Selalu ku isi puja-puji tinggi setiap hari.
Dalam hati jua di Diari.
Ku rindu senyum termanis itu.
Aku rindu mencium suci tanganmu.
Melepas dahagaku dari pengembaraanku.
Setelah panas matahari hanguskanku.
Namun petuah dari lisan muliamu selalu teduhkanku..
Aku iba kini..
Ketika ku sadari aku tak mampu apa-apa.
Meski untuk satu suap bubur..
Ketika aku terbujur terikat seulur samping di belikatmu..
Ketika aku tau aku tak mampu membalas.
Meski untuk sebaris nyanyian termerdu.
Kala kau antarkan tidurku..
Apalah dayaku kini untuk membalas.
Jika bukan iring-iringan doa yang kutabuh.
Di setiap sujud dan ruku.
Jua di helaan nafasku..
Hanyalah sebuah karya usang nan tak ada arti.
Hingga pecah kepalaku merangkai karya terindah..
Hanyalah secuil makna di banding setetes kasihmu..
Ibu..
Aku rindu..
Maaf hanya merindu..
Karena aku lemah tanpa bisikan mesramu.
Yang selalu tertanam kuat dalam palung jiwa.
Karena aku bodoh.
Tanpa kesabaranmu mendidik dan ayomi pengetahuanku..
Maka ku tunjuk pena dan tinta tuk mengakuinya..
Ibu..
Aku rindu..
Dekap hangat sayap-sayapmu.
Tentramkan segala keadaan.
Hentikan badai dan hujan.
Yang hampir damparkanku di daratan putus asa..
Apalah arti barisan kalimat ini.
Karena berjuta kata dan emas permata pun.
Bukanlah sedikitpun bandingan.
Untuk kasihmu yang tertabuh dalam tiap kedip mata dan hembus nafasmu..
Inilah diriku..
Yang hanya bermodal nurani dan semangat.
Tuk membalasmu dengan segala ketentuan yang telah di siratkan..